Senin, 20 Desember 2010

konsepsi ilmu budaya dasar & kemanusiaan

Ilmu budaya dasar sendiri adalah Ilmu yang termasuk dalam pengetahuan budaya, mengkaji masalah kemanusiaan dan budaya.
Tujuannya yaitu Mengembangkan kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran dan kemampuan kritikal terhadap masalah budaya.

Hal ini sangat penting sekali karena kurangnya pengetahuan budaya dalam ruang lingkup pendidikan di negeri kita ini, baik pada tingkat menengah maupun perguruan tinggi. Dengan adanya ilmu budaya dasar ini, diharapkan kita semua bisa mendapatkan pengetahuan yang cukup luas tentang kebudayaan Indonesia yang bisa kita kembangkan dan melestarikannya.

Latar belakang ilmu budaya dasar dalam konteks budaya adalah sebagai berikut :
1. kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman lainnya.
2. proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terus menerus menimbulkan dampak positif dan negatif terjadinya perubahan sistem dan nilai budaya.
3. kemajuan ilmu dan teknologi juga berpengaruh terhadap budaya, karena teknologi dapat menimbulkan perubahan kondisi dan manusia itu sendiri dan menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya sehingga mereka bingung terhadap kemajuan yang telahdiciptakannya.
4. era globalisasi juga sangat berpengaruh terhadap kebudayaan kita, masuknya kebudayaan luar lebih banyak dikenal oleh masyarakat khususnya masyarakat kota daripada kebudayaan sendiri.
Pelaku kebudayaan itu sendiri adalah manusia, bagaimana mempertahankan dan tetap melestarikan kebudayaan ini. Inilah yang harus ditekankan, sebagai mahasiswa yang akan menjadi penerus bangsa.

From : http://blogbisn-erwinbesuccess.blogspot.com/2010/12/konsep-ilmu-budaya-dasar-dan.html

Jumat, 10 Desember 2010

MANUSIA & HARAPAN

Harapan saya terhadap kebudayaan kesenian Indonesia.pertama saya akan mengomentari kesenian budaya di Indonesia yaitu kesenian yang perlahan mulai dilupakan oleh masyarakat Indonesia terutama pemudanyasaya akan mengambil contoh suatu permainan tradisional seperti wayang,enggrang,petak umpet,kelereng,galaxin dan permainan lain yang dulu sangat terkenal di kalangan pemuda indonesia namun kini para pemuda Indonesia lebih memilih bermain mainan elektronik seperti jejaring sosial,chatting,game online,dan alat-alat game elektronik lainnya yang sebenarnya lebih membuat seseorang menjadi pribadi yang individualisme walaupun namanya jejaring sosial ataupun game Online karna tidak ada interaksi secara langsung antara satu individu dengan individu lainnya.dan contoh kedua yaitu tontonan tradisional dan modern  ketimbang menonton wayang golek,wayang orang,pertunjukan tari,pameran lukisan dan tontonan tradisional lain yang mestinya menjadi kebanggan lebih banyak yang memilih menonton bioskop yang terkadang film nya berunsur "Negatif" seperti pornografi,kekerasan dan kesedihan yang berlebihan sungguh sangat di sayangkan.
dan harapan saya terhadap kesenian dan kebudayaan di Indonesia yaitu berilah kesempatan pada kebudayaan/kesenian tersebut berkembang di Indonesia walaupun memang kita harus mengikuti arus revolusi yang terjadi di dunia ini.

MANUSIA & TANGGUNG JAWAB

Tanggung jawab adalah sifat terpuji yang mendasar dalam diri manusia. Selaras dengan fitrah. Tapi bisa juga tergeser oleh faktor eksternal. Setiap individu memiliki sifat ini. Ia akan semakin membaik bila kepribadian orang tersebut semakin meningkat. Ia akan selalu ada dalam diri manusia karena pada dasarnya setiap insan tidak bisa melepaskan diri dari kehidupan sekitar yang menunutut kepedulian dan tanggung jawab. Inilah yang menyebabkan frekwensi tanggung jawab masing-masing individu berbeda.

Tanggung jawab mempunyai kaitan yang sangat erat dengan perasaan. Yang kami maksud adalah perasaan nurani kita, hati kita, yang mempunyai pengaruh besar dalam mengarahkan sikap kita menuju hal positif. Nabi bersabda: "Mintalah petunjuk pada hati (nurani)mu."

Dalam wacana keislaman, tanggung jawab adalah tanggung jawab personal. Seorang muslim tidak akan dibebani tanggung jawab orang lain. Allah berfirman: "Setiap jiwa adalah barang gadai bagi apa yang ia kerjakan." Dan setiap pojok dari ruang kehidupan tidak akan lepas dari tanggung jawab. Kullukum râ'in wa kullukum mas'ûlun 'an Ro‘iyyatih.....

Tanggung jawab bisa dikelompokkan dalam dua hal. Pertama, tanggung jawab individu terhadap dirinya pribadi. Dia harus bertanggung jawab terhadap akal(pikiran)nya, ilmu, raga, harta, waktu, dan kehidupannya secara umum. Rasulullah bersabda: "Bani Adam tidak akan lepas dari empat pertanyaan (pada hari kiamat nanti); Tentang umur, untuk apa ia habiskan; Tentang masa muda, bagaimana ia pergunakan; Tentang harta, dari mana ia peroleh dan untuk apa ia gunakan; Tentang ilmu, untuk apa ia amalkan."

Kedua, tanggung jawab manusia kepada orang lain dan lingkungan (sosial) di mana ia hidup. Kita ketahui bersama bahwa manusia adalah makhluq yang membutuhkan orang lain dalam hidupnya untuk pengembangan dirinya. Dengan kata lain, ia mempunyai kewajiban-kewajiban moral terhadap lingkungan sosialnya. Kewajiban sangat erat kaitannya dengan eksistensi seseorang sebagai bagian dari masyarakat. Kita sadar bahwa kalau kita tidak melaksanakan tanggung jawab terhadap orang lain, tidak pantas bagi kita menuntut orang lain untuk bertanggung jawab pada kita. Kalau kita tidak berlaku adil pada orang lain, jangan harap orang lain akan berbuat adil pada kita.

Ada sebagian orang yang berkata bahwa kesalahan-kesalahan yang ia lakukan adalah takdir yang telah ditentukan Tuhan kepadanya. Dan dia tidak bisa menolaknya. Satu misal sejarah; suatu ketika di masa Umar bin Khattab, seorang pencuri tertangkap dan  kemudian dibawa ke hadapan khalifah. Beliau bertanya: "Mengapa kamu mencuri?", pencuri itu menjawab "Ini adalah takdir. Saya tidak bisa menolaknya." Khalifah Umar kemudian menyuruh sahabat-sahabat untuk menjilidnya 30 kali. Para sahabat heran dan bertanya "Mengapa dijilid? bukankah itu menyalahi aturan?"  Khlaifah menjawab "Karena ia telah berdusta kepada Allah."

Seorang muslim tidak boleh melepas tangan (menghindar dari tanggung jawab) dengan beralasan bahwa kesalahan yang ia kerjakan adalah takdir yang ditentukan Allah kepadanya. Tanggung jawab tetap harus ditegakkan. Allah hanya menentukan suratan ulisan) tentang apa yang akan dikerjakan manusia berdasarkan keinginan mereka yang merdeka, tidak ada paksaan. Dari sinilah manusia dituntut untuk bertanggung jawab terhadap apa yang ia lakukan. Mulai dari hal yang sangat kecil sampai yang paling besar. "Barang siap yang berbuat kebaikan, walau sebesar biji atom, dia akan melihatnya. Dan barang siapa yang berbuat kejelekan, walau sebesar biji atom, maka ia akan melihatnya pula" (al Zalzalah 7-8).

SEKEDAR LEPAS

masihkah aku pantas untuk berpikir, apa-apa tentang perjalanan ini
masihkan aku pantas membuat keputusan?

aku ingin lepas darimu
kali ini
berubah menemani ilalang yang kesepian penyair

aku ingin menghilang disampingmu
ingin menikmati debur ombak, melukis langit dan mengukir hati dalam pasir

masihkah aku bisa meminta? sekedar terlepas darimu kali ini?
bukan karena cintaku luluh oleh waktu
namun, aku merasa tak berarti apa-apa dihadapanmu

bisakah kau dengar aku sekarang?
kukatakan ini padamu

aku ingin lepas darimu
berbisik lirih sendiri
pada angin di terjal pegunungan

jangan kau salah sangka
atau mengundang sendu di benderang rembulan ini
cintaku tetap kukurung
di hati yang terdalam

menyembunyikannya pada ombak,
rerumputan dan angin pegunungan

masihkah aku berucap perpisahan ini padamu?
sementara
sekedar mengikuti hati yang sendiri
menghabiskan waktu denganku sendiri






30 Maret 2010, semoga masih kau pahami cinta